Dunia pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses untuk membina kepribadian manusia, keterampilan, potensi diri, dan spiritual guna mengantarkan individu kepada tujuan dan cita-cita untuk memperoleh kehidupan yang bahagia. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Nomor 20 Tahun 2003 dimana Pendidikan sebagai usaha dasar yang terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik.

Dalam hal ini khususnya sekolah beserta tenaga pengajar perlu menerapkan kurikulum yang telah disesuaikan oleh pemerintahan. Kurikulum inilah yang nantinya menjadi acuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. Tapi tahukah Anda? Dunia pendidikan juga perlu mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih dengan berbagai revolusi ditengah arus globalisasi yang kian mencekam.

Saat dunia pendidikan berhasil mengikuti perubahan dari revolusi 1.0 hingga yang terakhir revolusi 4.0, kini tengah hadir revolusi 5.0 yang mengintegritaskan pengaplikasian kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) secara fleksible. Oleh karena itu Anda perlu menyimak pembahasan ini lebih dalam dan gulirkan hingga ke bagian akhir artikel.

Apa sih Revolusi Industri 5.0?

Kita tahu bahwa perkembangan revolusi 4.0 telah menuju masa transisi dengan kehadiran society 5.0. Society atau Revolusi 5.0 merupakan perkembangan teknologi dimana inovasi yang didorong oleh IoT, AI, dan robotika membawa perubahan signifikan pada ekonomi dan masyarakat.

September 2016 sebagai awal mula perkembangan untuk menciptakan strategi inovasi baru dengan menggunakan revolusi 5.0 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jepang. Dalam keadaan ini, teknologi dan layanan baru juga diciptakan satu demi satu melalui kombinasi yang terintegrasi ke dalam sistem teknologi yang sudah ada di revolusi 4.0, mengalami transformasi substansial dengan inovasi sebagai kekuatan pendorong.

Atas alasan tersebut inovasi teknologi berbasis informasi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotika diharapkan dapat menghasilkan nilai tambah baru terutama dalam dunia pendidikan. Situasi ini mengusulkan prinsip pembentukan karakter lebih tertuju pada peran manusia sebagai pusat peradaban yang memanfaatkan teknologi digital sebagai alat pranata kehidupan dalam berbagai bidang.

Dunia Pendidikan di tengah Revolusi 5.0

Ketika pembahasan diatas telah menjelaskan apa tujuan hadirnya revolusi 5.0 ditengah-tengah peradaban masyarakat Dunia pendidikan juga memiliki peran penting dalam dalam menghadapi perkembangan era revolusi industri 5.0.

Revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan perlu menekankan peserta didik dalam meningkatkan kreatifitas dan keterampilan dengan menerapkan soft skill dan hard skill menggunakan berbagai teknologi yang semakin canggih. Dalam hal ini berarti peserta didik diharapkan mampu berpikir kritis dan komunikatif dalam mengembangkan skill yang ada.

Ini berarti bahwa soft skill/ kemampuan dalam diri individu seperti ; komunikasi yang baik, dan transversal skill/dimana kemampuan balancing antara hard dan soft skill sangat berguna dalam seleksi kerja termasuk meningkatkan kemampuan diri yang sangat terbukti relevan.

Seperti yang kita tahu sebelum kehadiran revolusi 5.0 banyak peserta didik yang hanya mendengarkan guru mengajar di ruang kelas tetapi tidak memahami apa yang tengah diajarkan. Disinilah peran society 5.0 dalam mempengaruhi dunia pendidikan dan kami akan membahasnya lebih lanjut dibawah ini!

Penerapan Revolusi Industri 5.0 Dalam Dunia Pendidikan

Peran society 5.0 didalam dunia pendidikan membawa perubahan besar bagi sekolah, tenaga pengajar, hingga peserta didik. Dengan perubahan inilah penerapan revolusi industri 5.0 tidak berdampak pada kurikulum yang telah ada sehingga tidak berubah ditengah perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Penerapan revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh sekolah dan tenaga pengajar misalnya saja ;

  1. Kegiatan pembelajaran yang tidak berfokus pada buku belajar melainkan mendapatkan informasi dari sumber internet dan sosial media.
  2. Ditengah pandemi covid-19 yang masih belum usai, tenaga pengajar juga perlu menerapkan sistem pembelajaran melalui aplikasi Zoom, Classroom, dan penggunaan aplikasi sosial media lainnya untuk memudahkan peserta didik.
  3. Menerapkan sistem hybrid learning yang merupakan suatu metode pembelajaran yang menggabungkan sistem offline dan offline kepada peserta didik.
  4. Terakhir sekolah dan tenaga pengajar juga wajib menerapkan blended learning kepada peserta didik dan memberikan informasi kepada wali mereka untuk melakukan pembelajaran tatap muka dan jarak jauh dalam waktu yang bersamaan.

Dari keempatnya dapat dipastikan bahwa revolusi industri 5.0 mampu menyelesaikan segala permasalahan dalam dunia pendidikan dalam menerapkan sistem belajar konvensional menjadi lebih canggih. Bahkan permasalahan sosial yang memanfaatkan teknologi juga mampu diserap oleh society 5.0 secara efektif.

Selain itu dunia pendidikan di Indonesia tidak memiliki pilihan lain dalam revolusi industri 5.0 ini, kecuali terus melanjutkan pembangunan infrastruktur digital. Dalam hal ini sekolah perlu membuat kebijakan dan regulasi yang mendorong pertumbuhan industry telekomunikasi yang efisien dan progresif kepada tenaga pengajar maupun peserta didik.

Lalu Apa dampaknya kepada peserta didik?

Dunia pendidikan ditengah revolusi industri 5.0 memberikan dampak ke banyak pihak termasuk ke peserta didik. Sederhananya saja bahwa revolusi industri 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang digital dan ruang fisik menjadi satu.

Integrasi tersebut dilakukan untuk membuat semua hal tampak menjadi lebih mudah. Untuk itu adapun dampak positif revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan antara lain ;

  1. Dapat membuat peserta didik aman dan nyaman ketika melakukan pembelajaran secara online tanpa takut terkontaminasi oleh virus covid-19.
  2. Dengan hadirnya revolusi 5.0 peserta didik diharapkan mampu mendapatkan beragam informasi melalui digitalisasi yang lebih kompleks.
  3. Dapat menekankan prospek ilmu pengetahuan yang lebih luas dengan pemanfaatkan komponen teknologi untuk memajukan kualitas SDM.
  4. Waktu menjadi lebih fleksibel dengan sinkronisasi penyesuaian yang dilakukan antara tenaga pengajar dan sekolah.

Baca Juga : Manfaat Belajar Daring Bagi Siswa

Sementara adapun dampak negatif industri 5.0 dalam dunia pendidikan baik itu dirasakan tenaga pengajar maupun peserta didik antara lain ;

  1. Mereka dituntut untuk memahami teknologi serta mengimplementasikan ke kehidupan sehari-hari agar dapat bersaing dengan segala otomasi yang terdapat di era industri 5.0.
  2. Tenaga pengajar dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar baik secara tatap muka maupun secara daring/online.
  3. Mereka wajib mengambil tindakan tanpa ada yang menyuruh terutama peserta didik yang wajib terus berinovasi ditengah proses pembelajaran.
  4. Keterbatasan kuota internet dan perlatan lainnya seperti laptop, gadget untuk bisa terhubung secara daring bagi peserta didik yang kurang mampu.

Kesimpulan dan Penutup

Dengan hadirnya revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan dirasa menemui konflik bagi mereka yang benci terhadap teknologi digitalisasi. Tetapi itu tak menutup kemungkinan bahwa revolusi industri 5.0 menjadi pemicu utama untuk membawa perubahan baru bagi sumber daya manusia secara bertahap.